Guru Penggerak Dapat Golden Ticket PPG


Lombok Barat-Guru yang memiliki sertifikat pendidikan guru penggerak mendapatkan golden ticket Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). 

Hal itu disampaikan Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Lombok Barat Sahman di SMPN 1 Gerung, Minggu (23/10/2022). 

"Banyak keistimewaan guru penggerak,"katanya.

Dikatakannya,  dalam Permendikbud Ristek No. 54 Tahun 2022 tentang tata cara memperoleh sertifikat pendidik bagi guru dalam jabatan pada pasal 24 menyebutkan bahwa guru dalam jabatan yang telah mempunyai sertifikat Pendidikan Guru Penggerak (PGP)  memiliki keistimewaan atau yang disebut golden ticket pada saat mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) . Apa saja golden ticketnya? diantaranya, tidak menempuh pembelajaran seperti mahasiswa reguler PPG, kemudian tidak mengikuti uji komprehensif, dan tidak mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). 

"Artinya guru dalam jabatan yang sudah memiliki sertifikat guru penggerak hanya melaporkan tugas yang telah dibuat dalam pendidikan guru penggerak, setelah itu langsung mengikuti Uji pengetahuan ( UP)," kata Sahman yang juga Wakil Ketua Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Lombok Barat seraya ia mengajak para guru untuk mendaftar program pendidikan guru penggerak, dan tidak menutup kemungkinan, program pemerintah lainnya akan berbasis guru penggerak. Jadi, mari ikut program guru penggerak supaya mendapatkan golden ticket program yang lainnya.

"Salah satu syarat menjadi Kepala Sekolah dan pengawas sekolah mempunyai sertifikat guru penggerak,"katanya.

Dikatakannya, prioritas selanjutnya bagi guru yang belum memiliki sertifikat pendidik yang tidak masuk golongan guru penggerak dan tidak masuk pula golongan yang telah ikut PPG tapi belum lulus ujian akhir.

"Ayo guru-guru muda yang masih menunggu atrean sertifikasi, sebaiknya turut terlibat aktif dalam program guru penggerak!. Selain mendapatkan pengalaman lapangan luar biasa, juga bisa membantu mempercepat antrean mengikuti PPG,"ajaknya.

Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, saat ini masih ada antrean guru yang belum tersertifikasi sebanyak 1,6 juta guru. Angka ini tentu saja termasuk jumlah yang sangat besar sehingga pemerintah perlu memiliki terobosan jitu, mengingat waktu tenggat untuk menuntaskan hanya sampai tahun 2025.

“Waktu yang tersisa tinggal 3 tahun. Bila ingin menuntaskan, maka per tahun harus bisa menangani pelaksanaan PPG Daljab di atas 500 ribu guru. Padahal, kemampuan pelaksanaan PPG rata-rata per tahun hanya mencapai 200-300 ribu. Inilah yang kami katakan perlu terobosan jitu untuk menghabiskan 1,6 juta guru yang masih antre sertifikasi,” ungkap Sahman.

Ia juga menceritakan pengalaman berharga selama mengikuti program pendidikan guru penggerak, banyak ilmu pengetahuan dan praktik baik yang didapatkan. Praktik baik ini, kemudian ia implementasikan di ekosistem sekolah.

"Saya juga belum mempunyai sertifikat pendidik. Setelah lulus program pendidikan guru penggerak, saya lulus pretes PPG. Saat  PPG, saya tidak mengikuti proses pembelajaran, hanya membuat laporan program guru penggerak dan langsung Uji Pengetahuan (UP) PPG,"katanya.

Post a Comment

Previous Post Next Post